Rabu, 20 Juni 2012

SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

sistem Pendidikan Non Formal Pada awal perkembangannya islam di Indonesia, pendidikan islam di Indonesia dilaksanakan secara informal. Agama islam datang ke Indonesia dibawa oleh para pedagang muslim. Dalam operasionalisasinya, mereka melakukan pendidikan dan menyebarkan agama islam dengan perbuatan, dengan contoh dan suri tauladan. Pada waktu itu para pendakwah islam melaksanakan penyiaran agama islam kapan saja., dimana saja, dan kepada siapa sajayang ditemui oleh mereka. Pendidikan dan pengajaran secara informal ternyata membawa hasil yang sangat baik. Mereka dibiasakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan dengan didahului membaca basmalah. Usaha-usaha pendidikan agama dimasyarakat yang kelak dikenal dengan pendidikan non formal. Dimasyarakat yang kuata agamanya ada tradisi yang mewajibkan anak-anak yang sudah berumur 7 tahun. Modal pokok yang dimiliki mereka adalah semangat menuntut ilmu agama bagi anak-anak. Implementasi pendidikan dipusat-pusat pendidikan non formal seperti surau, langgar, masjid, serambi rumah sang guru adalah berkumpul murid besar dan kecil. Motivasi lain yang mendorong untuk didirikannya pesantren adalah keinginan untuk lebih mengintensifkan pendidikan pada anak-anak. Pondok berarti tempat menginap (asrama). Pesantren berarti tempat para santri mengaji agama islam. Pondok pesantren adalah tempat murid-murid mengaji agama islam. Unsur-unsur Pokok dari Suatu Pesantren itu Ada 5, yaitu: a. Pondok b. Masjid c. Santri d. Kyai e. Pengajaran kitab-kitab klasik Santri dapat digolongkan kepada dua kelompok, yaitu: 1. Santri mukim 2. Santri kalong Kyai adalah tokoh sentral dalam suatu pesantren. Kitab-kitab klasik yang diajarkan di pesantren digolongkan kepada 8 kelompok, yaitu: 1. Nahwu 2. Fiqih 3. Ushul fiqh 4. Hadist 5. Tafsir 6. Tauhid 7. Tasawuf 8. Etika Berdasarkan bangunan fisik, pesantren dapat dipolakan menjadi lima pola: 1. Pola pertama, pesantren yang hanya memiliki dan mengoptimalkan masjid dan rumah kyai 2. Pola kedua, pesantren dan fasilitas fisik menjadi rumah kyai, pondokan 3. Pola ketiga, pesantren dengan fasilitas, fisik, masjid,rumah kiyai dan madrasah 4. Pola keempat, pesantren dengan fasilitas masjid, rumah kyai, pondok dan tempat keterampilan 5. Pola kelima, pesantren yang memiliki fasilitas fisik masjid, rumah kyai, pondok Adapun susunan pendidikan dan pengajaran islam pada zaman sultan agung mataram: a. Tingkat rendah pengajian Alquran b. Tingkat menengah pesantren desa (pengajian kitab) c. Tingkat tinggi pesantren besar d. Tingkat tinggi pesantren keahlian Isi Pendidikan Islam di Indonesia Tujuan yang hendak dicapai ada yang bersifat tujuan akhir, yaitu menjadikan muslim yang paripurna. Isi pendidikan islam yang diajarkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pokok-pokok aqidah islam dan ajaran-ajaran islam yang mudah dipahami dan dilaksanakan. Isi pendidikan islam pada tingkat permulaan meliputi : a. Belajar membaca Alqur’an b. Pelajaran dan praktek shalat c. Pelajaran ketuhanan (teologis) Pada tingkat yang lebih tinggi diajarkan : 1. Bahasa arab 2. Ushul fiqh Apabila generalisasi isi pendidikan dan pengajaran agama islam baik yang diajarkan disurau-surau, langgar, masjid maupun pondok pesantren adalah sebagai berikut: a. Pengajian Alqur’an yang pelajarannya meliputi: 1) Huruf hijaiyah dan membaca Alqur’an 2) Ibadah praktek dan perikunan 3) Keimanan (sifat duapuluh) b. Pengajaran kitab yang pelajarannya meliputi: 1) Ilmu sharaf 2) Ilmu nahwu 3) Ilmu fiqh 4) Ilmu tafsir Isi pendidikan islam formal di Indonesia 1. Ilmu nahwu 2. Ilmu fiqh 3. Ilmu tafsir 4. Ilmu tauhid 5. Ilmu hadist 6. Ilmu musthalahul hadist 7. Ilmu mantiq 8. Ilmu ma’ani 9. Ilmu bayan 10.Ilmu badi’ 11.Ilmu ushul fiqh Sekolah Umum yang sederajat misalnya: a. Al Jami’ah di sunayang Batu sangkar b. Sekolah guru islam Madrasah ibtidaiyah pelajarannya meliputi: 1. Ilmu-ilmu agama 2. Bahasa arab 3. Pengetahuan umum Madrasah tsanawiyah pelajarannya meliputi: 1. Ilmu-ilmu agama 2. Bahasa arab 3. Pengetahuan umum Sekolah guru islam pelajarannya meliputi: 1. Ilmu-ilmu agama 2. Bahasa arab dan kesusastraannya 3. Pengetahuan umum, yaitu: - Berhitung dagang - Al jabar - Ilmu ukur - Ilmu alam 4. Ilmu-ilmu mendidik dan mengajar 5. Ilmu jiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar